Monday, May 14, 2012

Membuat Kolam Ikan

Di rumah ada dua ekor ikan koi dan sembilan ekor ikan mas. Dari pertama kali beli, ikan-ikan itu langsung saya tempatkan disebuah bak berukuran 130cm x 40cm x 25cm. Waktu ikan koi dan ikan mas itu nyebur, sebenernya komposisi antara bak, jumlah ikan dan ukuran ikan belum sesak seperti RSSS. Tapi seiring waktu, ikan koi dan ikan mas itu jadi berdesak-desakan. Ibarat kata, mau parkir aja susahnya setengah modar apalagi mau mojok pacaran, pasti langsung kepergok satpol PP hehehe. Ini dia fotonya:


Sebenernya kasian juga ngeliat tuh ikan-ikan pada sengol-senggolan mulu setiap hari. Terbersit niatan untuk membuatkan kolem yang agak gedean. Tadinya sih mau manggil tukang buat bikinin, tapi mikirin biayanya pasti gak sedikit. Berbekal modal nekat dan memegang teguh filosofi do it yourself, saya memberanikan diri untuk membuatnya.

Dimensi kolam yang saya bikin adalah 250cm x 100cm x 35cm (tidak termasuk filter). Berikut adalah daftar material yang saya beli:
  1. Batu bata merah +100 biji (masih banyak lebihnya) = Rp40.000
  2. Semen 2 sak (termasuk buat bikin filter, pot bunga, dan lampu taman - masih nyisa pula) = Rp90.000
  3. Pasir 1/2 kolt (kepake buat bikin filter dan aksesoris seperti pot bunga dan lampu taman - plus buat ngerapiin talang yang bocor) = Rp40.000 (kalo gak salah)
  4. Selang water pass = Rp10.000
  5. Benang bola = Rp5.000
  6. Paralon (kebeneran ada sisa-sisa di rumah)
  7. Cangkul = pinjem tetangga
  8. Sendok semen, sarung tangan, kappe, ember, kuas (ini banyak yang gak beli karena dah ada di rumah)
  9. Niat dan do'a jangan dilupain. 
  10. Kalo ditotal duit yang ngeloyor ke si Engkoh tukang material plus beli pompa sekitar Rp350.000-an
Mempersiapkan Tempat

Dengan memperhatikan kondisi lahan yang ada, kolam yang saya buat adalah kombinasi antara di bawah permukaan tanah dan di atas permukaan tanah. Dengan bermodal cangkul punya tetangga saya menggali tanah dengan kedalaman sekitar 20cm. Selanjutnya permukaan tanah kita padatkan (terserah mau pake apa aja, yang penting permukaan jadi pantat eh padat)
Tips:
 Apabila tanah tempat bikin kolam adalah tanah merah dan agak basah, pada saat memadatkan jangan lupa menaburkan pasir secukupnya supaya tidak terlalu lengket, dan proses pemadatan mendapatkan hasil maksimal"
Memasang batu bata

Pemasangan batu bata untuk sisi kolam - atas saran seorang tukang yang kebetulan lagi ngebenerin talang - menggunakan adonan pasir dan semen dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir. Untuk menghemat waktu, tinggi sisi kolam pada tahap awal hanya sampai pada rencana tinggi maksimal permukaan air. (jika sudah melewati uji coba kebocoran, sisi kolam dapat ditinggikan sesuai rencana awal). Tapi kalo sempet ya kelarin aja ampe abis :)
Tips:
Campuran pasir, semen, dan air jangan terlalu encer (dah tau kaleee....) dan pastikan pada saat pemasangan, sela antar batu bata terisi adukan secara merata (untuk meminimalisir kebocoran). Selama pemasangan pergunakan water pass dan benang bola untuk menyeimbangkan tinggi permukaan susunan batu bata (supaya jangan dingdat alias tinggi sebelah)

Membuat saluran Pembuangan


Jangan lupa untuk membuat saluran pembuangan dengan menggunakan pipa paralon atau sejenisnya. Pastikan untuk menutup bagian ini dengan sempurna karena ini merupakan salah satu titik kebocoran. Saya mensiasatinya dengan membuat guratan mengulir (seperti baut) pada pipa paralon dari ujung yang satu samapai ujung yang lainnya dengan menggunakan gergaji besi sebelum dipasang di konstruksi kolam.
 

Menutup permukaan (memelur)

Setelah pemasangan sisi kolam dan saluran pembuangan selesai, tutup seluruh permukaan dengan adonan semen dan pasir.  Komposisi adonan masih menggunakan perbandingan yang sama, yakni 1 : 3 dengan ketebalan peluran 1 - 1.5 cm.
Tips:
Lakukan pemeluran seluruh permukaan secara merata dan dilakukan sekaligus ke seluruh permukaan sehingga proses pengeringan berjalan secara bersamaan. Hal ini untuk meminimalisir kebocoran.
Karena pada saat proses pengeringan, semen melepaskan panas, gunakanlah lap, atau koran untuk menutupi seluruh permukaan kolam dan membasahinya. Lakukan penyiraman dengan menciprat-cipratkan air pada koran atau lap secara berkala (4x sehari) . Dengan cara ini panas akan terserap oleh koran atau lap basah sehingga adonan semen yang menutup permukaan tidak retak.

Uji Kebocoran

Setelah permukaan kolam dianggap kering (mungkin dibiarkan 2 - 3 hari) kita lakukan ujicoba kebocoran. Isi bak sampai penuh (sesuai rencana awal tinggi permukaan) dan biarkan air menggenang selama 1 x 24 jam. Selain untuk menguji kebocoran, cara ini juga digunakan untuk membilas kolam. Alhamdulillah, dengan cara-cara yang saya lakukan tadi, kolam saya tidak bocor.

Meninggikan Sisi Kolam

Setelah uji coba kebocoran selesai, kita lanjutkan dengan meninggikan sisi kolam. Pada saat meninggikan sisi kolam jangan lupa untuk mempersiapkan "celongan" untuk pembuangan air apabila kolam penuh karena terisi air hujan. Pemasangan batubata, pemeluran, pengacian, dan pengeringan sisi kolam prosedurnya sama seperti tahap-tahap yang dilalui sebelumnya.


Filter Air

Langkah selanjutnya adalah membuat filter air. Teori mengenai bagaimana membuat filter yang baik dan media yang digunakan sudah banyak yang mengupas. Teori-teroi tentag filter air yang gentayangan di internet itu saya coba terapkan dalam bentu seperti ini (dikemudian hari, ada modifikasi dari filter ini):


Uji Coba

Langkah selanjutnya adalah langkah yang mendebarkan, yakni ujicoba kolam dengan memasukan ikan sebagai ikan percobaan. Berdoalah dan meminta maaflah terlebih dahulu kepada "calon korban" jikalau kelak terjadi hal-hal yang membahayakan nyawanya :).


Finishing dan Peresmian

Apabila ikan yang dijadikan kelinci percobaan bisa bertahan dan tetap waras selama 1 x 24 jam, itu artinya kolam sudah aman untuk ditinggali. Selanjutnya tinggal menambahkan tumbuhan air sebagai aksesoris pemanis kolam dan dilakukan pengecatan sekaligus lampu taman bikinan sendiri sebagai pemanis.



Karena ada kayu nganggur, gw bikinin pot buat bambu air dan melati airnya dipindahin ke pot yang emang udah disiapin. Saya tambahin juga bale-bale kecil buat menghayal jadi presiden hehehe...


Melati airnya udah berkembang


Dasar kolam sengaja tidak saya cat karena biar tampak alami. Sampai hari ini, kalo gak salah udah 3 bulan, kolam gak pernah saya kuras.

10 comments:

  1. bagus banget gan! makanan ikannya apa? ada nyamuk beranak di situ ga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makanananya pelet yang biasa aja bos. Nyamuk sih alhamdulillah gak beranak

      Delete
  2. makasih gan infonya bermanfaat, sendal ketinggalan gan...

    ReplyDelete
  3. gan kasih gambaran (sket) filternya.. masih bingung nih

    ReplyDelete
  4. sket filter gitu mah lain kali mendingan pake kaca masbro..

    ReplyDelete
  5. Manfaat sekali info pembuatan kolamnya, kebetulan saya juga sedang mengerjakan kolam lele dengan semen :)

    ReplyDelete
  6. ukurab Adukan semen sama pasirnya brpa gan??

    ReplyDelete
  7. OK lah gan I'll try to make it. Thanks alot

    ReplyDelete